Mengenal Makna Lagu Ayam Den Lapeh





Lagu ciptaan Abdul Hamid ini termasuk lagu tradisional yang sangat populer, tidak hanya di kawasan Minang, tetapi juga sampai di Malaysia hingga Vietnam. Tidak heran jika banyak versi yang dapat dijumpai mengenai lirik lagu ini. Tetapi secara keseluruhan lagu ini adalah ekspresi perasaan kehilangan sesuatu yang berharga, yang kemudian dikonotasikan dengan (ayam). Sebuah teks yang sarat simbol, berarti banyak juga kemungkinan-kemungkinan yang akan hadir dalam interpretasi lirik lagu ini. Jika melihat akar tradisi Minang lama, konteks ayam merupakan barang mewah, hanya orang-orang tertentu saja yang dapat memeliharanya. Tetapi, pemilihan diksi ayam sebagai begitu banyak barang berharga menjadi sedikit menggelitik. Hal ini sesuai dengan nada lagunya yang sangat jauh dari kesan muram dan sedih, tak ada kesan mendayu-dayu. Bahkan bisa dibilang sangat ceria. Barangkali, dimaksudkan untuk menertawakan nasib buruk yang telah lewat dan seperti berpesan tak ada gunanya berlarut-larut dalam kesedihan.

Jika dilihat, lirik lagu Ayam den Lapeh masih memiliki bentuk puisi lama (pantun) dengan menonjolkan pola pada bunyi vokal pada tiap akhir larik.

Berikut Sepenggal Lirik dari lagu tersebut:
Luruihlah jalan Payakumbuah
Babelok jalan Kayu Jati
Dima ati indak karusuah
Ayam den lapeh ai ai

Ayam den lapeh

Mendaki jalan Padangsikek
Basimpang jalan ka Biaro
Di ma ati indak kamaupek
Awak takicuah ai ai

Ayam den lapeh

Sikucapang sikucapeh, 
saikua tabang saikua lapeh
Tabanglah juo nan karimbo
Oilah malang juo

Pagaruyuang Batusangka
Tampek bajalan urang baso
Duduak tamanuang tiok sabanta
Oi takana juo ai ai

Ayam den lapeh

Arti Lirik :

Luruslah jalan ke Payakumbuh
Berbelok jalan ke Kayu Jati
Dimana hati tidaklah resah
Ai, ai, ayamku lepas

Ayamku lepas

Mendaki jalan Pandai Sikek
Bersimpang jalan ke Biara
Dimana hati tidaklah kesal
Ai, ai, aku terkecoh
Ayamku lepas

yang dikejar tak dapat, 
yang sudah ada berlepasan (peribahasa)
Terbanglah jauh ke rimba
Oh malang sekali

Pagaruyung Batu Sangkar
Tempat berjalan orang besar
duduk termenung sebentar
oohh terkenang lagi

Ayamku lepas


 

Time

Follow us on Twitter

Stats

Gallery