EARWORM - Alunan dalam telinga





Pernahkah kita mendengar sesuatu di dalam telinga atau kepala tanpa adanya sebab dan alasan. Sesuatu itu berupa alunan musik, seperti bagian reff suatu lagu, atau bagian catchy dari lirik yang secara spontan terdengar berdendang di dalam telinga.
Itulah EARWORM. Ya, earworm jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia akan menjadi “cacing telinga”. Tetapi bukan berarti ada seekor cacing yang sedang bernyanyi di dalam telinga kita sehingga kita dapat mendengar alunannya. Secara etimologis, kata earworm berasal dari istilah German "Ohrwurm" atau earworm.
Song that won’t go away
Earworm adalah sebuah fenomena terperangkapnya potongan musik yang dimainkan secara berulang oleh otak kita meskipun musik tersebut tak lagi dimainkan. Sebutan-sebutan lain untuk mendeskripsikan earworm adalah musical imagery repetition, involuntary musical imagery, and stuck song syndrome. Dan beberapa definisi yang sedikit ekstrim yaitu, a song that won't go away, and gets stuck in your head, makes you want to tear your ears out, unfortunately, deafness can't cure it because it's in there for good.
Dalam psikologi musik, earworm dikenal juga sebagai musical hallucinations. Dan ternyata ada studi yang menyebutkan bahwa sekitar 92% orang-orang mengaku mereka pernah mengalami permasalahan ini setidaknya sekali dalam seminggu bahkan lebih.
Pada orang yang mengalami earworm, ada beberapa potong lagu yang telah terjebak di kepalanya sehingga menyebabkan 'cognitive itch' atau 'brain itch', yaitu suatu kebutuhan untuk mengisi celah di dalam otak seseorang oleh irama lagu. Peneliti dari Dartmouth University menemukan bahwa ketika seseorang mendengarkan sebuah lagu, maka secara otomatis korteks pendengarannya akan terisi dengan lagu tersebut. Semakin sering lagu tersebut didengar, maka lagu ini akan berulang-ulang diputar dalam pikirannya. Sehingga nantinya lagu ini akan terjebak di dalam kepala seseorang dan tanpa disadari dia akan menyanyikan lagu tersebut.
Namun, semakin orang berusaha untuk tidak memikirkan lagu tersebut, maka akan semakin sulit lagu itu dikeluarkan dari kepala. Beberapa ahli lainnya menuturkan bahwa earworms adalah salah satu cara untuk menjaga agar otak tetap sibuk. Kondisi ini juga dikenal dengan nama 'repetunitis' hingga 'melodymania'.
Alunan musik apa yang sering terdengar?
Pada umumnya lagu dengan melodi yang sederhana, ceria, menarik atau berulang cenderung lebih mudah terjebak di dalam kepala seseorang. Sekitar 74 % seseorang terjebak oleh sebuah lirik lagu, sekitar 15 % terjebak oleh jingle iklan dan 11 % terjebak oleh lagu-lagu instrumen.
Siapa saja yang beresiko terkena earworm?
James Kellaris dari University of Cincinnati College yang pernah melakukan penelitian tentang earworms dan brain itch, beliau menuturkan bahwa kaum perempuan, musisi, orang yang memiliki gangguan saraf serta orang yang lelah dan stres adalah kelompok yang paling rentan terkena earworm.
Bagaimana cara menghilangkannya?
Sebagian besar earworms bisa hilang dengan sendirinya, tapi jika lagu tersebut sudah sangat mengganggu pikiran seseorang ada beberapa hal yang bisa dicoba untuk menghilangkannya dari dalam kepala. Menurut penelitian dari Western Washington University, cara menghentikan earworm adalah dengan melakukan tugas-tugas yang agak sulit untuk otak kita seperti bermain anagram, sudoku, puzzle atau dengan membaca novel. Atau hal yang paling sederhana menurut riset dari Scholl of Psychology and Clinical Language Sciences di University of Reading yang mengatakan bahwa mengunyah permen karet ternyata juga  bisa membantu meringankan earworm.

 

Time

Follow us on Twitter

Stats

Gallery